Tuanku
Waktu terus bergulir
Denting jam terus berbunyi
Hari terasa kian menjauh
Tak sedikitpun aku lelah
Kini peluh menguasai ragaku
Menantikan hadirmu wahai Tuanku
Tak bisa aku berdusta
Dengan rasa yang terus menggebu
Namamu telah menyatu di sudut hatiku
Hanya kau
Tuanku
Aku terus berjalan
Dan terus berjalan
Tak henti
Hingga batas waktu yang mengadili
Aku mendengus sisa-sisa aroma tubuhmu
Meniti jejak yang kau tinggalkan
Menjilat kenangan yang berdebu
Menikmati sengsara karena merindumu
Tuanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar